Pasar cryptocurrency kembali menjadi sorotan setelah Bobby Ong, salah satu tokoh terkemuka di dunia blockchain, menyatakan bahwa saat ini industri kripto berada pada fase “inning ketiga” dari siklus pasar. Istilah ini diambil dari olahraga baseball, di mana permainan dibagi menjadi sembilan inning. Menurut Ong, fase ketiga biasanya menjadi periode penting yang mempersiapkan investor untuk keuntungan terbesar yang akan hadir di “inning keempat.”
Apa Itu “Inning Ketiga” dalam Siklus Pasar Kripto?
Siklus pasar kripto umumnya bergerak mengikuti pola yang berulang: fase akumulasi, fase kenaikan harga signifikan (bull run), fase puncak pasar, lalu fase penurunan (bear market).
“Inning ketiga” merujuk pada tahap di mana pasar mulai menunjukkan tanda-tanda optimisme, harga mengalami kenaikan moderat, dan minat investor mulai meningkat kembali setelah masa lesu. Namun, fase ini biasanya belum menyentuh puncak tertinggi.
Berdasarkan data historis, setelah memasuki inning ketiga, pasar sering kali bergerak lebih agresif menuju inning keempat, yang biasanya membawa lonjakan harga paling tinggi sebelum mencapai puncak siklus.
Potensi Keuntungan di “Inning Keempat”
Ong memprediksi bahwa inning keempat akan menjadi periode paling menguntungkan bagi investor jangka menengah hingga panjang. Lonjakan besar biasanya dipicu oleh kombinasi faktor seperti:
-
Peningkatan adopsi institusional (bank, perusahaan publik, dan dana investasi mulai masuk pasar)
-
Sentimen publik yang positif dan pemberitaan media yang gencar
-
FOMO (Fear of Missing Out) di kalangan investor ritel
-
Katalis besar seperti halving Bitcoin, regulasi yang mendukung, atau peluncuran teknologi baru
Dengan kata lain, investor yang mampu bertahan dan mengambil posisi strategis di inning ketiga berpotensi menikmati keuntungan signifikan ketika pasar masuk inning keempat.
Tanda-Tanda Kita Sudah di Inning Ketiga
Beberapa indikator yang mendukung pernyataan ini antara lain:
-
Kenaikan harga kripto utama secara konsisten dalam beberapa bulan terakhir.
-
Volume perdagangan yang meningkat, menandakan likuiditas mulai kembali.
-
Altcoins mulai outperform Bitcoin, menunjukkan diversifikasi minat investor.
-
Pertumbuhan ekosistem DeFi, NFT, dan blockchain Layer-2 yang kembali aktif.
Risiko Tetap Ada
Meskipun prospek inning keempat terlihat menjanjikan, pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya yang ekstrem. Perubahan regulasi, sentimen negatif dari berita, atau aksi ambil untung secara masif dapat memicu penurunan harga tiba-tiba. Oleh karena itu, manajemen risiko dan perencanaan strategi menjadi hal yang krusial.
Kesimpulan
Pernyataan Bobby Ong menjadi sinyal bagi para pelaku pasar untuk tidak hanya melihat harga saat ini, tetapi juga mempersiapkan diri untuk fase berikutnya. Jika sejarah berulang, inning keempat bisa menjadi periode yang mengubah portofolio investor secara drastis. Namun, seperti biasa di dunia kripto, peluang besar selalu datang beriringan dengan risiko yang sama besarnya.