Di Jurnalac, kamu bisa menemukan berita terbaru, artikel pilihan, serta opini-opini segar dari berbagai sudut pandang.

Search Suggest

Saham Global Merosot: Data Tenaga Kerja AS Melemah, Pasar Menanti Langkah The Fed

Saham global turun tajam setelah data tenaga kerja AS menunjukkan pelemahan, memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.

 


2 Agustus 2025 – Pasar saham global mengalami tekanan besar pada awal bulan Agustus setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat menunjukkan perlambatan yang jauh di bawah ekspektasi analis. Laporan nonfarm payroll bulan Juli mencatat penambahan hanya 73.000 pekerjaan, jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar yang berada di angka 110.000–120.000 pekerjaan. Hal ini langsung memicu aksi jual besar-besaran di berbagai bursa utama dunia.

📉 Pasar Merespons Negatif

Indeks saham utama di Wall Street seperti Dow Jones Industrial Average turun sebesar 1,23%, sementara S&P 500 merosot hingga 1,6%. Nasdaq Composite, yang banyak diisi oleh saham teknologi, terpukul lebih dalam dengan penurunan mencapai 2,24%, menyentuh level 20.650 poin. Di sisi lain, indeks global seperti MSCI All-Country World Index juga melemah, mencerminkan kekhawatiran global akan prospek ekonomi AS sebagai motor utama pertumbuhan dunia.

🔎 Kekhawatiran Terhadap Perlambatan Ekonomi

Data tenaga kerja yang melemah ini memunculkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS mulai kehilangan momentum, terutama di tengah tekanan inflasi yang masih tinggi dan suku bunga yang tetap berada di level restriktif. Beberapa analis memperkirakan bahwa perlambatan di sektor ketenagakerjaan dapat menjadi sinyal awal dari kemungkinan resesi teknikal di paruh kedua tahun ini.

Kepala Ekonom dari Citibank, Daniel Norran, mengatakan, “Data ini adalah wake-up call bagi pasar. Ini menunjukkan bahwa pengetatan moneter selama dua tahun terakhir mulai menggigit sektor riil secara lebih dalam.”

💼 Sektor yang Paling Terpukul

Sektor teknologi dan industri menjadi yang paling terdampak, dengan saham-saham besar seperti:

  • Apple Inc. (AAPL) turun 2,5%

  • Microsoft (MSFT) melemah 1,9%

  • Caterpillar (CAT) dan Boeing (BA) juga terkoreksi lebih dari 3%

Investor mengalihkan aset ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah dan emas, menyebabkan imbal hasil Treasury 10 tahun turun ke 3,84%, sementara harga emas melonjak hingga mencapai $2.043 per troy ounce.

🏦 Akankah The Fed Pangkas Suku Bunga?

Melemahnya pasar tenaga kerja langsung memunculkan spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan menyesuaikan arah kebijakan moneter mereka. Saat ini, probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan September naik menjadi 66%, menurut data dari CME FedWatch.

Namun, beberapa ekonom memperingatkan bahwa meskipun data tenaga kerja melemah, inflasi inti masih belum menunjukkan penurunan signifikan. Oleh karena itu, The Fed mungkin akan tetap bersikap hati-hati sebelum mengambil keputusan.

🌍 Efek Domino ke Pasar Global

Tak hanya di AS, pasar saham di Eropa dan Asia juga ikut terguncang. Indeks FTSE 100 (Inggris) dan DAX (Jerman) masing-masing terkoreksi sekitar 1,2%, sedangkan Nikkei 225 (Jepang) dan Hang Seng (Hong Kong) turun lebih dari 1,5%. Banyak investor institusi melakukan aksi lindung nilai, memperbesar volatilitas di pasar derivatif.

🧠 Analisis Pasar: Volatilitas Tinggi Akan Berlanjut

Kondisi saat ini memperlihatkan ketidakpastian tinggi di kalangan investor global. Meskipun pasar mungkin menyambut baik potensi pelonggaran moneter dari The Fed, kekhawatiran tentang melemahnya permintaan konsumen dan ketidakpastian geopolitik masih membayangi.

“Kita bisa memasuki fase transisi yang kompleks: inflasi belum benar-benar turun, tapi ekonomi mulai goyah,” kata analis pasar senior di JP Morgan, Anika Chauhan.

📌 Kesimpulan

Penurunan signifikan di pasar saham global hari ini mencerminkan kombinasi antara pelemahan fundamental ekonomi dan spekulasi terhadap arah kebijakan moneter. Para investor diharapkan lebih berhati-hati dalam mengambil posisi, terutama dalam menghadapi potensi perubahan besar dari Federal Reserve dalam beberapa bulan ke depan.

Catatan: Data dan analisis ini bersifat situasional dan bisa berubah cepat seiring perkembangan ekonomi dan geopolitik terbaru.

Posting Komentar