Jakarta, 2 Agustus 2025 — Dunia cryptocurrency kembali mengalami gejolak besar. Hari ini, kapitalisasi pasar kripto global mengalami penurunan signifikan lebih dari 1,2%, menandai koreksi pasar setelah periode volatilitas tinggi sepanjang minggu terakhir Juli. Berdasarkan data dari CoinCodex dan CoinGlass, nilai total pasar saat ini berada di kisaran US$ 3,70 triliun, turun dari level puncaknya di atas US$ 3,75 triliun hanya dua hari sebelumnya.
📊 Bitcoin & Ethereum Terpukul Koreksi
Aset kripto terbesar dunia, Bitcoin (BTC), mengalami pelemahan sekitar –1,3%, diperdagangkan di sekitar US$ 113.800–114.200. Penurunan ini terjadi di tengah volume perdagangan yang meningkat tajam, menandakan tekanan jual yang dominan sejak semalam. Sementara itu, Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, turun lebih dalam sekitar –4% hingga –5%, menyentuh level US$ 5.970 sebelum mengalami sedikit pemulihan teknikal di sesi siang Asia.
Altcoin lainnya juga terkena dampak dari arus jual besar-besaran. Solana (SOL), Avalanche (AVAX), dan memecoin seperti Dogecoin (DOGE) serta PEPE masing-masing mencatatkan penurunan antara 5% hingga 12% dalam 24 jam terakhir.
🔥 Total Likuidasi Mencapai Lebih dari US$ 615 Juta
Salah satu indikator utama dari tekanan pasar hari ini adalah lonjakan likuidasi posisi leverage. Data terbaru menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir, lebih dari US$ 615 juta likuidasi terjadi di seluruh platform derivatif crypto. Ini mencakup trader yang menggunakan leverage tinggi baik di posisi long (beli) maupun short (jual), yang terpaksa ditutup secara paksa oleh sistem karena harga bergerak melawan arah posisi mereka.
Detail dari data CoinGlass menunjukkan bahwa:
-
Ethereum (ETH) menjadi penyumbang likuidasi terbesar dengan nilai lebih dari US$ 233 juta.
-
Bitcoin (BTC) berada di posisi kedua dengan total likuidasi mencapai US$ 134 juta.
-
Altcoin lainnya menyumbang sisa nilai likuidasi termasuk posisi besar pada Solana, Ripple (XRP), dan beberapa token DeFi.
Peristiwa likuidasi massal ini menunjukkan adanya over-leverage di pasar yang tidak mampu menahan guncangan saat harga bergerak dengan cepat. Dalam situasi seperti ini, efek domino sering terjadi, di mana posisi trader saling mendorong jatuhnya harga lebih dalam.
⚠️ Faktor Penyebab Koreksi Pasar
Beberapa analis menyebutkan ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu koreksi hari ini, di antaranya:
-
Ketidakpastian Makroekonomi Global:
Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi Tiongkok menekan sentimen investor secara umum, termasuk di pasar crypto. -
Spekulasi Suku Bunga The Fed:
Meski sebelumnya pasar optimis bahwa Federal Reserve AS akan mulai menurunkan suku bunga pada kuartal keempat 2025, komentar hawkish dari pejabat The Fed dalam beberapa hari terakhir mulai mengubah ekspektasi itu. -
Over-leverage di Pasar Derivatif:
Volume leverage tinggi di exchange besar seperti Binance, OKX, dan Bybit menyebabkan kerentanan yang meningkat terhadap aksi jual cepat ketika harga mulai tergelincir.
🧠 Pandangan Analis dan Potensi Ke Depan
Analis pasar dari BitQuant Research, Evelyn Zhou, mengatakan bahwa koreksi kali ini bukanlah akhir dari tren bullish yang lebih besar. “Ini hanyalah bagian dari siklus konsolidasi alami setelah rally besar pada bulan Mei dan Juni,” ujarnya. Menurut Zhou, jika BTC mampu bertahan di atas level US$ 111.000, maka struktur pasar jangka menengah tetap sehat.
Sementara itu, analis dari CryptoSavvy memperingatkan bahwa jika tekanan jual terus berlanjut dan BTC gagal menahan support kuat di area US$ 110.000, maka koreksi lebih dalam ke bawah US$ 105.000 bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang.
📌 Kesimpulan
Hari ini menjadi pengingat penting bagi para investor dan trader kripto bahwa volatilitas tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar ini. Koreksi yang tajam, likuidasi besar-besaran, dan ketidakpastian makroekonomi menambah tekanan yang harus dihadapi pelaku pasar dalam jangka pendek.
Namun, dengan partisipasi institusional yang masih kuat dan minat retail yang tinggi, banyak pelaku pasar masih melihat ini sebagai peluang akumulasi jangka panjang. Seperti biasa, manajemen risiko dan pemahaman fundamental tetap menjadi kunci menghadapi kondisi yang cepat berubah seperti saat ini.