Harga emas dunia (XAU/USD) kembali bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, setelah sebelumnya sempat mencoba menembus level psikologis penting di USD 3.400 per troy ounce. Namun, dorongan beli (buying momentum) terbukti tidak cukup kuat untuk mempertahankan kenaikan tersebut, sehingga harga kembali terkoreksi dan bergerak di bawah area resistance tersebut.
Level USD 3.400 dianggap sebagai titik kunci oleh banyak pelaku pasar karena menjadi batas teknikal dan psikologis yang telah berulang kali diuji namun belum berhasil ditembus secara konsisten. Beberapa analis menyebut bahwa kegagalan ini memperlihatkan adanya tekanan jual (selling pressure) dari para trader jangka pendek yang memilih mengamankan keuntungan sebelum rilis data ekonomi besar.
Investor Tunggu Data CPI Amerika Serikat
Fokus utama pasar saat ini tertuju pada rilis Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang dijadwalkan keluar besok. Data inflasi tersebut diperkirakan akan menjadi pemicu utama arah pergerakan harga emas dalam jangka pendek. Jika angka CPI menunjukkan perlambatan inflasi (dovish), pasar kemungkinan besar akan kembali memperkirakan penurunan suku bunga The Federal Reserve (Fed), yang biasanya memberi dorongan positif bagi harga emas. Sebaliknya, jika data inflasi lebih tinggi dari perkiraan (hawkish), emas berpotensi tertekan lebih dalam.
Para pelaku pasar kini berada dalam mode “wait and see”, menahan diri dari melakukan pembelian besar-besaran. Hal ini terlihat dari penurunan volume transaksi emas di sesi Asia pagi tadi, yang juga membuat volatilitas harga relatif terbatas.
Tekanan dari Sentimen Risiko
Selain faktor data inflasi, sentimen pasar yang lebih condong ke risk-on juga memberikan tekanan bagi emas. Penguatan di pasar saham global dan optimisme terhadap negosiasi dagang AS–Tiongkok membuat sebagian investor mengalihkan dana dari aset aman (safe haven) seperti emas menuju instrumen yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Meski demikian, beberapa analis masih melihat peluang rebound jika terjadi kombinasi antara data inflasi yang lemah dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik. Dalam skenario tersebut, emas berpotensi kembali menguji bahkan menembus level USD 3.400, dengan target berikutnya di area USD 3.450–3.500.
Kesimpulan
Untuk saat ini, emas XAU/USD masih berada dalam fase konsolidasi, tertahan oleh resistance kuat di USD 3.400. Semua mata kini tertuju pada data inflasi AS sebagai penentu arah pergerakan harga berikutnya. Jika data mendukung, kita mungkin akan menyaksikan reli baru yang membawa emas ke level tertinggi sepanjang tahun. Namun, jika tekanan jual tetap dominan, harga bisa kembali bergerak menuju area support di sekitar USD 3.350 bahkan USD 3.310.