Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan di kisaran USD 118.983,74 (per 28 Juli 2025). Setelah reli besar, harga Bitcoin bergerak sideways dan mengalami
1. Analisis Teknikal dan Tren Harga
Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan di kisaran USD 118.983,74 (per 28 Juli 2025). Setelah reli besar, harga Bitcoin bergerak sideways dan mengalami konsolidasi dalam rentang sempit. Indikator teknikal seperti Moving Averages (MA) dan Oscillator mayoritas memberikan sinyal "Buy", menandakan tren bullish masih dominan. Namun, terdapat resistensi kuat di zona USD 119.500–120.300, sehingga potensi koreksi harga tetap terbuka dengan level Fibonacci retracement di USD 118.463, USD 117.793, dan USD 117.251
.
Sentimen pasar saat ini cenderung optimis-hati-hati. Terdapat penurunan cadangan Bitcoin di bursa (exchange reserves), menandakan akumulasi oleh investor jangka panjang. Aktivitas whale (investor besar) juga meningkat, mengindikasikan minat institusional yang tinggi
.
Prediksi jangka pendek dan menengah dari para analis teknikal menunjukkan sinyal "strong buy" untuk Bitcoin, namun volatilitas tetap tinggi sehingga disarankan untuk selalu memperhatikan data dan kondisi pasar terbaru
.
2. Perspektif Ahli Terkemuka
Capo (analis pasar): Menyatakan bahwa Bitcoin sedang membentuk base siklus bullish setelah koreksi besar dari ATH sekitar $110.000. Penurunan ke $76.000 dianggap sebagai bear trap, dan ia memperkirakan akan ada reversal bullish tajam, dengan altcoin berpotensi memimpin reli berikutnya.
Ryan Lee (Bitget): Memproyeksikan Bitcoin akan berkonsolidasi di rentang $103.000–$108.000, dengan $100.000 sebagai support krusial. Jika support ini jebol, potensi penurunan ke $97.000–$93.000 terbuka.
Ali Martinez: Menyoroti resistensi teknikal di MA 200 dan MA 50 harian ($86.200 dan $88.300). Jika level ini ditembus, tren bullish bisa berlanjut.
Gert van Lagen: Optimis bahwa Bitcoin masih dalam fase bull market, didukung pola Inverse Head and Shoulders, dengan target jangka panjang hingga $300.000 jika harga bertahan di atas $74.400 pada penutupan mingguan.
Altcoin: Banyak altcoin utama telah mencapai support penting dan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indeks TOTAL2 (kapitalisasi pasar kripto non-Bitcoin dan stablecoin) telah retest support $971 miliar, menandakan potensi reli altcoin
.
3. Prediksi Jangka Pendek dan Panjang
Bitcoin (BTC): Model ARIMA untuk prediksi jangka pendek menunjukkan akurasi yang cukup baik, menandakan metode statistik ini dapat diandalkan untuk forecasting harian.
Bitcoin Cash (BCH): Diprediksi bergerak di kisaran $280–$700 pada 2025, dengan potensi spike di atas $700. Untuk jangka panjang (2027–2030), proyeksi harga sangat volatil, antara $230 hingga $3.900.
Ethereum (ETH): Diperkirakan akan sangat fluktuatif di 2025 ($2.298–$5.873), namun outlook jangka panjang sangat bullish, dengan proyeksi hingga $13.500–$39.421 pada 2030, bahkan bisa mencapai $143.697–$244.555 pada 2050 jika adopsi teknologi dan ekosistem DeFi/NFT terus berkembang.
4. Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi
Suku bunga: Kenaikan suku bunga bank sentral (terutama The Fed) cenderung menekan harga kripto karena investor beralih ke aset yang lebih aman seperti obligasi.
Inflasi: Inflasi tinggi dapat memicu kenaikan suku bunga, yang berdampak negatif pada kripto. Namun, jika inflasi rendah, suku bunga stabil dan kripto bisa diuntungkan.
Pertumbuhan ekonomi & pengumuman makro: Data ekonomi seperti pertumbuhan GDP, tingkat pengangguran, dan kebijakan moneter global sangat mempengaruhi sentimen dan arus modal ke pasar kripto.
Kebijakan global: Quantitative easing (pelonggaran moneter) biasanya mendorong harga kripto naik karena likuiditas meningkat.
5. Dampak Regulasi terhadap Pergerakan Pasar
Indonesia: Terdapat perbedaan pandangan antara Bank Indonesia (melarang kripto sebagai alat pembayaran) dan Kementerian Perdagangan (mengizinkan kripto sebagai aset komoditas). Ketidakpastian regulasi ini dapat mempengaruhi stabilitas dan kepercayaan investor.
Global: Regulasi yang jelas dan mendukung (misal, persetujuan bank di AS untuk layanan aset digital) cenderung mendorong harga naik. Sebaliknya, regulasi yang terlalu ketat bisa menekan inovasi dan pertumbuhan pasar.
Volatilitas: Pengumuman regulasi baru seringkali memicu volatilitas pasar, baik berupa koreksi maupun reli, tergantung persepsi pasar terhadap kebijakan tersebut.
6. Kesimpulan Umum
Para ahli sepakat bahwa pergerakan pasar kripto sangat dipengaruhi oleh kombinasi faktor teknikal, sentimen pasar, faktor makroekonomi, dan regulasi. Meskipun tren jangka panjang cenderung bullish, volatilitas tetap tinggi dan investor harus selalu memperhatikan perkembangan terbaru baik dari sisi teknikal maupun fundamental. Regulasi yang jelas dan harmonis sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas pasar kripto ke depan.